Tuesday, November 16, 2021

Thursday, January 14, 2021

Uji Coba

 Halo ini adalah halaman uji coba yang akan muncul di auto post sosial media yang telah terkaitkan

Monday, December 10, 2018

Sejarah Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya

Jurusan Teknik Informatika adalah satu dari lima jurusan yang ada di Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Cikal bakal Jurusan Teknik Informatika berasal dari jurusan Teknik Elektro pada Prodi D3 Manajemen Informatika dan S1 Pendidikan Teknologi Informasi, setelah proses pengajuan kepada DIKTI untuk pendirian jurusan Teknik Informatika pada tahun 2012.

Latar belakang bagaimana munculnya Program Studi D3 Manajemen Informatika dan S1 Pendidikan Teknologi Informatika dalam Jurusan Teknik Elektro adalah sebagai berikut:

Pada awalnya masyarakat sangat mengharapkan dibukanya program studi berbasis IT karena pada saat itu (awal tahun 2000) sedang ada percepatan alih teknologi terutama teknologi informasi, serta industri sangat menunggu lulusan diploma berkompetensi bidang teknologi informasi. Sehingga mulailah dicangkokkannya kepeminatan teknik informatika pada program studi D3 Teknik Listrik.

Jurusan Teknik Elektro untuk membuka program studi sendiri yang akhirnya turun pada tahun 2009 dengan nama program studi D3 Manajemen informatika. Ijin penyelenggaraan Program studi D3 Manajemen Informatika di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNESA adalah dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 2955/D/T/2008 pada tanggal 4 September 2008. Kemudian dilanjutkan dengan SK dari Rektor Unesa dengan Nomor: 2238/UN38.I/PP/2012 perihal Perpanjangan Prodi dan Pengajuan Akreditasi kepada BAN-PT pada tanggal 19 April 2012.

Jurusan Teknik Elektro berusaha untuk mengajukan program studi baru bernama S1 Pendidikan Teknologi Informasi (S1 PTI) untuk mendukung pencapaian jumlah guru TIK yang mengajar di SMK sesui dengan Renstra Depdiknas 2005-2009, menuju pembangunan pendidikan nasional jangka panjang 2025 disebutkan bahwa target rasio jumlah SMA dan SMK tahun 2009 sebesar 60:40; tahun 2015 sebesar 50:50; tahun 2020 sebesar 40:60, dan tahun 2025 sebesar 30:70 (Depdiknas,2005). Ijin penyelenggaraan prodi berdasar SK pendirian 201/E/O/2012 tanggal 5 Juni 2012.
Dan Akhirnya Jurusan Teknik Informatika membuka Jurusan Sendiri pada tahun 2014 dan diresmikan oleh BAN-PT pada tahun ajaran 2015 dengan Prodi antara lain :
S1 Teknik Informatika
S1 Sistem Informasi
S1 Pendidikan Teknologi Informasi
D3 Manajemen Informatika

Yang dapat saya perbuat untuk Jurusan Teknik Informatika adalah terus menerapkan Kebudayaan yang terdapat di Jurusan Teknik Informatika, dan Berusaha menjadi yang terbaik.

Saturday, October 27, 2018

Esensi Mahasiswa

Esensi Mahasiswa
Pemateri: M. Rafi (Staff PSDM TI UNESA)

Mahasiswa didalamnya terdapat dua kata "Maha" dan "Siswa". Dimana "Maha" adalah Besar dan "Siswa" adalah Pelajar. Jadi Mahasiswa adalah pelajar yang berpendidikan tinggi untuk menempuh di Universitas, sebagaimana Mahasiswa adalah orang yang intelektualnya tinggi, serta mempunyai wawasan yang luas.

Esensi berarti dasar, inti dan landasan yang mendasari mahasiswa berpendidikan tinggi, harus memiliki dasar atau landasan.

Empat Sikap mandiri mahasiswa yang harus dimiliki:
1. Logis
yaitu pola pikir dan perilaku berdasarkan atas logika dan asas rasionalitas.

2. Mandiri dan Bebas
Mahasiswa harus mampu untuk tidak bergantung pada orang lain dan tidak terikat terhadap hal apapun kecuali dengan prinsip hidupnya sendiri.

3. Kritis
Mahasiswa harus jeli atau teliti terhadap hal apapun dan sering mencari tahu.

4. BertanggungJawab
Kemauan dan Kemampuan untuk mengetahui dan menanggung resiko atas segala hal yang dia perbuat. Menindaklanjuti segala sesuatu yang dia lakukan dari hasil pemikiran, perkataan, dan perbuatan.

Mahasiswa perlu memiliki yang namanya "Data". Dalam berpendapat, Mahasiswa yang memiliki pendapat logis, adalah mahasiswa yang memiliki data, data tersebut berasal dari wawasan yang berawal dari kehidupan sehari-hari.

Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Pendidikan dan Pengajaran
2. Penelitian dan Pengembangan
3. Pengabdian kepada Masyarakat

1. Pendidikan dan Pengajaran
Mahasisaw perlu menuntut ilmu setinggi mungkin dan memberikan amanah kepada masyarakat yang kurang berilmu.

2. Penelitian dan Pengembangan
Mahasiswa perlu melakukan penelitian dengan landasan yang berdasarkan logika. Mahasiswa dituntuk kritis dalam memikirkan solusi yang dihadapi dalam sebuah masalah.

3. Pengabdian kepada Masyarakat
Mahasiswa perlu adanya sosialisasi terhadap masyarakat. Mahasiswa perlu adanya data untuk memecahkan masalah dan menerima apa yang ada di lingkungan sekitar.

Peran Mahasiswa
a. Agent of Change
Mahasiswa membawa perubahan kearah yang lebih baik pada lingkungan sekitar.
b. Social Control
Mengetahui dan menyelesaikan isu-isu sosial yang sedang terjadi di sekitarnya.
c. Iron Stock
Menjadi generasi penerus yang membawa berbagai macam gagasan-gagasan.

Keterampilan yang harus dimiliki Mahasiswa:
- Hard Skill, yaitu Kecerdasan Intelektual
- Soft Skill, yaitu Kemampuan berorganisasi
- Self Skill, yaitu Kemampuan Memanajemen diri sendiri.

Mahasiswa harus menerapkan yang namanya jati diri agar adpat menjadi mahasiswa sejati. Peduli akan lingkungan, Masyarakat dan berbagai macam hal yang berhubungan dengan negara, terutama negaranya sendiri. Merubah segala sesuatu yang sekiranya salah agar menuju kearah yang lebih baik.
Kategori Mahasiswa:
1. Apatis
yaitu Mahasiswa yang tidak peduli sekitar
2. Aktivis
yaitu Mahasiswa yang berkecimpung di Organisasi
3. Akademis
yaitu Mahasiswa yang lebih mengutamakan Prestasi
4. Normal
yaitu Mahasiswa yang peduli namun tidak mengikuti Organisasi

Saturday, October 6, 2018

Manajemen Konflik

- Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

- Manajemen Konflik
Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.

Faktor-faktor konflik
- Faktor manusia
- Faktor organisasi

Cara mengatasi konflik
- Contending(bertanding)
mencoba menerapkan solusi yang lebih disukai salah satu pihak atau pihak lain.
- Yielding(mengalah)
menurunkan aspirasi sendiri dan bersedia menerima kekurangan dari apa yang diinginkan.
- Problem solving(pemecahan masalah)
yaitu mencari alternatif yang memuaskan aspirasi kedua belah pihak.
- Withdrawing(menarik diri)
yaitu memilih meninggalkan situasi konflik baik secara fisik maupun psikologis. With drawing melibatkan pengabaran daripada kontroversi.
- Inaction(diam)
tidak melakukan apapun dimana masing-masing pihak saling menunggu langkah berikutnya dari pihak lain.

Macam-macam penyelesaian konflik
1. Rujuk
2. Persuasif
3. Intervensi
4. Pemaksaan dan penekanan

Saturday, September 29, 2018

Pengembangan Karakter

Karakter adalah sifat - sifat kejiwaan, budi pekerti, akhlak yang dimiliki seseorang yang nantinya akan membedakan seseorang tersebut dengan orang lainnya (KBBI)

1. Manajemen diri dan karakter saling berhubungan.
2. Karakter dapat dirubah karena adanya pengalaman oleh orang tersebut.
3. Karakter berbeda dengan watak. Karakter seseorang dapat terbentuk karena kebiasaan yang dilakukannya.
4. Karakter merupakan softskill yang bisa diasah melalui organisasi.
5. Karakter merupakan syarat akan pengalaman hidup.

Unsur Karakter:
1. Sikap
Sikap mencerminkan karakter, sedikit bawaan dari lahir.Masih bisa diubah / tidak mutlak.

2. Emosi
Seperti pelukis menggunakan emosi untuk menyampaikan maksud mereka.Erat kaitannya dengan kepercayaan

3. Kepercayaan
Kepercayaan diri kalian untuk membentuk karakter diri, memanfaatkan kekurangan kalian untuk menjadi pembeda, dapat dijadikan kelebihan 

4. Kebiasaan & Kemauan
Aspek perilaku manusia yang menetap.Kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang untuk melakukan suatu hal.

5. Konsep Diri
Final dari semua unsur diatas, hal yang paling utama. Pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan dimensi fisik dan karakteristik individual. Konsep diri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Self Ideal
atau Pencapaian diri, sosok diri serta memiliki suatu tujuan sebagai acuan kedepannya
b. Self Image
Menunjukkan bahwa kita mampu melakukan sesuatu hal atau bisa disebut citra diri
c. Self Esteem
atau bisa disebut harga diri, selalu memperjuangkan hak diri kita namun jangan terlalu berlebihan

Manajemen dan Pengembangan Diri

Pengembangan diri
adalah sebuah Proses pembentukan dan perwujudan dari seseorang yang memiliki kebiasaan buruk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Pengembangan diri mencakup:
1. meningkatkan kesadaran diri
2. Menguatkan pengetahuan diri
3. Meningkatkan keterampilan atau mempelajari keterampilan baru
4. Membangun atau memperbarui identitas/harga diri
5. Mengembangkan kekuatan dan bakat
6. Mengidentifikasi atau meningkatkan potensi
7. meningkatkan kualitas hidup dan gaya hidup
8. Meningkatkan kemampuan sosial

Memiliki 3 keyakinan dasar:
- Ia mau berubah
- Ia harus berubah
- Ia dapat berubah

juga harus memiliki double track:
1. Kemampuan akademik
2. Kemampuan kepemimpinan atau organisasi

Manajemen Diri
berasal dari bahasa perancis kuno yaitu Management yang berarti seni melaksanakan dan mengatur

Manajemen diri bisa diartikan seni melakukan pengaturan diri,secara umum manajemen diri dapat diartikan sebagai pengaturan diri yang meliputi kegiatan:
1. Perencanaan
mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun suatu program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarlan visi misi dan tujuan

2. Pengorganisasian
Mencakup upaya untuk pengorganisasian semua sumber daya untuk mencapai tujuan

3. Pelaksanaan
Mencakup proses dalam pencapaian tujuan

4. Evaluasi
Sebuah kegiatan proses penglihatan kembali pelaksanaan yang telah dilaksanakan

Macam macam manajemen diri
1. Manajemen waktu
2. Manajemen perasaan
3. Manajemen kegiatan